Selasa, 30 Mei 2023

author photo

 

Waktu itu, malam sudah masuk dalam keheningan, suara gemuruh mobil berbaris melaju mendekati kediaman ku, 

Aku di culik, ditembak mati sebab melawan, jasadku di seret, bersama 2 kawan ku ke lubang yang tak berguna,aku mati di depan keluarga ku di tahun 65.

Masih ku ingat jelas ketika aku di bawa ke suatu perkebunan, tangan ku diikat, mata ku ditutupi kain yang membuatku tak bisa meraba siapa Mereka,pukulan melayang di sekujur tubuh ku,aku di siksa di cambok, kepalaku di hujani pukulan dari arah mana saja, hingga kemaluan ku pun ikut ditusuk puntung rokok,sekujur tubuh ku keringat darah,namun,aku tak ingin berhenti melawan ketakutan,hingga pada saatnya perjuangan ku untuk hidup hilang dalam sekejap,ketika peluru laras panjang menembus kepala ku, dada ku secara bersamaan betapa megilukannya,militer pada saat itu berpesta dengan air mata darah, aku di buang di tanah sendiri, saat itu nyawa manusia seperti nyamuk bakar, hingga aku dan rekan2 ku 6 jenderal 1 perwira di bunuh dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kita adalah sosial, kita nasionalis,tpi knpa condong ke kapitalis?

Kebenaran sejarah harus di kembalikan, agar tak ada lagi manipulasi bahkan sejarah yang dimutilasi 

Di depan kawan kawan sekalian aku ingin berkata 

Perjuangan sejarah belum selesai, teka teki sejarah belum tuntas dilunasi

Untuk kawan kawan ku, jangan biarkan kepalan tangan kiri mu terlepas, teruslah berlari , jika tak sanggup, maka melangkah lah, jika tak mampu teriak lah sekencang mungkin, teriakan keadilan di negeri yang sudah condong ke kapitalis ini, untuk itu izinkan aku mati dalam keadaan kiri.

Hidup mahasiswa yang melawan, hidup perempuan yang melawan hidup masyarakat yang melawan!


Penulis : Bung Ulu

your advertise here

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post