Senin, 03 Juni 2024

author photo

 

Foto bung hamzah

Cipta: bung hamza

Matamarhaen, Di mataku, kampus IAI DDI POLMAN siang itu tampak begitu indah. Cahaya matahari yang kuning ke emasan se olah menyepuh atap atap kampus, tiang-tiang, bangunan hijau, dan kendaraan-kendaraan yang terparkir. Semburat cahaya kuning terpantul dari riak wajah para mahasiswa baru menciptakan aura ketenangan serta kedamaian yang tiada tara. 


Di depan bangunan hijau, mahasiswa masih asyik ber interaksi dengan kawan baru. Ada juga yang sibuk membaca buku.  Di tangan beberapa mahasiswa lembaran lembaran buku tampak bagaikan perhiasan yang di jaga berkilauan di terpa sinar matahari.


Di beberapa tempat, di sepanjang kampus hijau, sepasang muda mudi tampak bercengkrama mesra. Diantara mereka masih ada yang membawa buku buku di tangan. Menandakan mereka masih melakukan  pembelajaran di kampus dan belum sempat pulang ke rumah. Suasana di kampus hijau lebih menarik bagi mereka dari pada suasana di rumah. Bercengkrama dengan pujaan hati rupanya lebih mereka pilih dari pada bercengkrama dengan keluarga 


Di mana-mana muda-mudi yang sedang jatuh cinta itu sama. Di mana pun akan menjadi istimewa bagi mereka. Waktu untuk bertemu,saling memandang,duduk berdampingan dan bercerita yang indah indah. Saat itu yang ada di fikiran mereka adalah pesona sang ke kasih yang di cinta. Tak terlintas sedikit pun bahwa kampus hijau yang mereka tempati itu akan menjadi saksi sejarah bagi mereka kelak.


Di mataku, kampus hijau siang itu tampak begitu indah.aku memandang ke arah perpustakan. Di mana buku buku tersusun begitu rapi. Menambah minat baca serta semangat ku untuk giat menimbah ilmu. Angin yang sepoi sepoi dan di iringi suara murottal dari masjid menambah ke tenangan selama berdiam diri di perpustakaan itu. 


Dari arah kantin yang terletak tak jauh dari perpustakaan. aku menyaksikan ketenangan para siswa yang berjalan ke masjid. Aku menyaksikan ketenangan itu seolah tak ingin pulang sebab ketenangan yang ku dapatkan dan ke damaian yang terpampar di kampus hijau ini.


Sesungguh nya bukan semata mata mahasiswa dan siswa berjalan ke masjid yang membuat kampus hijau  ini begitu mempesona. Bukan semata mata sihir matahari yang membuat pemandangan nya begitu menakjubkan. Namun, yang membuat segala apa  yang ku pandang  begitu menakjubkan adalah karena kebahagian menjadi seorang mahasiswa baru. Matahari ke bahagian sedang bersinar di hatiku. Bunga bunga mawar yang senantiasa ku impikan untuk bisa duduk di bangku perkuliahan akhirnya telah tumbuh mekar. Tambang tambang ilmu pengetahuan yang tak lama lagi di gali, akan segera di dalami. dan penyebab itu semua tak lain dan tak bukan adalah se buah ilmu pengetahuan yang baru serta gadis pujaan yang telah lama di impikan. Gadis yang di matanya memiliki ke cantikan bagaikan bunga mawar merah yang sedang merkah.gadis yang di matanya se umpama permata safir yang paling indah.



Gadis itu adalah kilau matahari di musim semi. Sosok yang sedang menjadi buah bibir di kalangan mahasiswa dan para senior di kampus. Gadis yang pesonanya di kagumi banyak orang. Di kagumi tidak hanya karena ke cantikan fisiknya, tapi juga karena kecerdasan dan prestasi prestasi yang telah diraihnya.lebih dari itu gadis itu adalah guru honorer di salah satu sekolah dasar wonomulyo


Dia adalah ghina atika tari . Salah satu mahasiswi cantik yang lahir di kalimantan namun sedang mengajar di salah satu sekolah dasar dan  sekarang tinggal di wonomulyo . Selain mengajar di sana beliau juga sedang menempuh pendidikan S1 di sulawesi barat. 


Belum begitu lama masuk sebagai mahasiswi baru, gadis yang memiliki suara jernih itu langsung menunjukkan ke bolehan nya. Kontan ia langsung jadi pusat perhatian kelas. Sebab baru beranjak masuk ke semester 1 nilai setiap mata kuliah nya semuanya  A. Aku pun tak mau kalah dari segi intelektual aku pun mendapat kan nilai yang cukup memuaskan hanya saja aku kalah di bagian ilmu tekhnologi dan komputer. 


Dalam beberapa presentasi mata kuliah kampus ia selalu menggunakan bahasa yang mudah di mengerti. Dalam satu mata kuliah dia  memiliki potensi yang besar, tulisan nya yang rapi, runtut, berkarakter, dan kuat datanya. Orang dengan pemahaman memadai, akan menilai presentasi nya merupakan perpaduan antara pandangan pakar dan pandangan penulis.


Karena beberapa presentasinya itu ia langsung menjadi ke sayangan para dosen dosen. Di beberapa pembelajaran  aku kadang berdebat dengan nya untuk mencari perhatian nya. Hampir seluruh mahasiswa di kelas ku menyaksikan perdebatan kami, dengan keterbatasan ilmu aku pun meladeninya.  Sejak itu aku mulai banyak membaca buku di perpustakaan kampus bukan karna ingin mendebat nya namun ingin menambah wawasan ku agar bisa bersaing dengan nya 


Terhitung gadis itu menyelesaikan semester satunya dengan sempurna tanpa ada celah sedikit pun.


Ghina atika tari, seorang guru di salah satu sekolah dasar di sulawesi barat. Meskipun sudah hampir 2 tahun mengajar di sana namun ke beradaannya di kampus hijau ini begitu istimewa. Aku  tidak bisa mengingkari bahwa diriku adalah seorang manusia biasa, bukan malaikat.  Aku tak bisa menafikkan diriku adalah pemuda biasa yang bisa berbunga bunga karena merasa dekat dan di anggap rival oleh seorang gadis cantik dan terhormat seperti ghina . Gadis yang membuat matahari kebahagian sedang bersinar terang di hatiku.


Awal pertemuan kami adalah ketika  aku berkunjung ke rumah nenek ku yang tak jauh dari ke diaman-nya. Aku menjumpai nya menatap matanya yang berbinar layak nya siraman matahari di pagi hari, aku memandang nya begitu seksama dan penuh rasa penasaran sembari bertanya dalam benak, “ siapa kah gadis cantik ini” tanya ku dalam nuansa bingun.


Aku pun memberanikan diri untuk mendekatiya sambil berbincang. kami pun mulai akrab se jalan denga berjalan nya waktu yang panjang


Sejak itulah hatiku berbunga bunga. Sebab sebelum berangkat ke kampus aku sering mennyendiri.( Introfet!,). Hampir setiap hari kami bertemu sekali kali dia menghampiriku ketika sedang asyik membaca buku 


“tuan baca buku apa?? Saya salut loh jarang ada laki laki yang suka dengan buku” puji sang ghina . Hati ku tersanjug begitu mendengar nya, namun tetap memasang muka dingin.


Bagaimana tidak, gadis cantik jelita itu seolah begitu menghormatiku. Aku di panggil dengan laki laki yang jarang di temuinya ( limeted edition ) bukan langsung memanggil namanku, atau dengan kata ganti “kamu” atau “anda” . orang orang memang biasa memanggilku dengan sebutan “kak hamzah ”  atau “ustadz hamzah” karena  diriku juga pernah belajar di salah satu pesantren bahkan sempat mengajar di beberapa pesantren maupun sekolah sekolah.entah mengapa mendengar pujian dari ghina itu, aku merasakan kebahagian  dengan nuansa yang sangat berbeda. Kebahagian yang belum pernah aku rasakan sebelum nya. 


Aku tersenyum sendiri. Ke dua mataku memandang ke arah lapangan. Dua orang senior berjalan berduaan  menyusuri lorong lorong depan kelas yang berada di samping gedung.


Aku tersenyum sendiri. Entah kenapa tiba-tiba berkelebat di pikiranku, andai yang berjalan itu adalah aku dengan dirinya. Alangkah indah nya.


Astagfirullah aku ber istighfar.


Aku merasa apa yang ada di fikiran ku itu sudah tidak benar.


Aku menglihkan pandangan ku jauh 180 derajat ke arah yang berlawanan. Di sebrang gedug aku melihat beberapa mahasiswa yang sedang berjalan mengarah pulang dan ada yang datang.


Dari celah celah jendela kelas kita bisa melihat pemandangan langit biru. Kedua mata ku tertuju kepada beberapa burung yang hinggap di pepohonan dekat kampus. Pandangan ku mengarah pada beberapa titik sebrang kiri dan kanan jalan sembari masih mengamati burung burung . langit begitu luas dan burung itu begitu kecil. Padahal jika di fikirkan dengan seksama potensi dari burung tersebut sangat lah besar sebab dia di berikan anugrah oleh tuhan sehingga dia bisa terbang bebas di langit yang begitu luas ini.


Ketika merasa bosan belajar di kampus sekali kali aku mengarah ke pantai yang jarak nya lumayan jauh dari kampus namun jarak bukan lah penghalang bagiku untuk menenangkan fikiran sambil membawa sebuah buku sebagai teman duduk yang luar biasa.


Sekali kali aku memandang ke arah laut yang begitu luas dan biru, aku melihat ada beberapa kapal yang sedang ber operasi di sebrang laut, tatap ku dari jauh sembari berfikir sejenak. Kapal itu begitu kecil. Padahal di dalam kapal itu mungkin ada ratusan manusia. Aku jadi berfikir betapa kecilnya manusia. Dan alangkah maha penyayang nya TUHAN yang menjinakkan lautan sedemikian luas supaya tenang di lalui kapal-kapal  berisi manusia. Padahal mungkin sekali di antara manusia yang berada di kapal itu terdapat manuisa manusia yag sangat durhaka kepada Tuhan. Toh begitu, tuhan masih saja menunjukkan kasih sayang-nya. Ia jinakkan lautan,yang jika ia berkehendak, ia bisa mengirimkan ombak untuk menggoncangkan kapal itu dan bahkan melululantakkan kapal kapal tersebut. Aku pun teringat dengan firman allah dalam al Qur’an 


  “ tidak lah engkau memperhatikan bahwa seungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat ALLAH agar di perlihatkannya kepada mu sebagian dari tanda tanda kebesaranya. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran nya bagi setiap orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur” 


Aku terus memandang ke laut polewali. Laut ini telah menjadi salah satu karunia terbesar yang tuhan berikan kepada penduduk sulawesi yang mayoritas nya adalah seorang pelaut/nelayan. Laut yang menjadi salah satu sarana perekonomian para masyarakat pesisir dan juga menjadi salah satu kekayaan alam yang patut di syukuri.


“laut yang indah,penuh dengan nilai peradaban,” lirihku pada gerakan tangan sembari mengusap buku yang ada di tangan ku “ akan kah aku juga akan mencetakkan nilai peradaban di kemudian hari, akan kah aku bisa mengabdikan diriku untuk ke majuan kampung halaman ku ini?” aku berkata seperti itu sebab tak lama lagi akan ada perlombaan dai nasional yang di selggarakan oleh mahasiswa khusus PAI di serang banten sana.


Matahari terus berjalan seiringan dengan waktu. Sinar nya yang kuning ke emasan kini mulai bersulam kemerahan. Ombak datang silih berganti seolah menyapa dan menciumi pasir pasir pantai  yang ke coklatan.terasa damai dan indah. Menyaksikan terbenam nya matahari sembari aku mengucapkan tasbih “subhanallah. maha suci allah yang telah menciptakan alam se indah ini” 


Ya’ alam bertasbih memuji tuhan  nya dengan ke indahan nya. Alam bertasbih dengan keteraturan nya. alam bertasbih dengan pesonanya. Segala ke indahan,keteraturan,dan pesona, alam bertasbih,menyucikan tuhan dari sifat kurang. Ke indahan senja rore itu menjelaskan kepada siapa saja yang menyaksikan nya bahwa tuhan yang menciptakan senja yang luar biasa indah adalah tuhan yang maha kuasa, yang maha sempurna ilmu-nya.


Siang, malam, senja, dan pagi, menjadi saksi bisu perjalanan ku dalam menuntut ilmu. Semua benda yang ada di alam semesta ini menjadi saksi kenangan ku di masa depan. Matahari, udara,laut,ombak,dan pasir, ikut gembira memandang wajah ku yang begitu takjub memandangi kuasa tuhan diwaktu itu. Semua se akan akan bertasbih memuji tuhan nya, dengan sinarnya, matahari bertasbih di peredaran nya.dengan hembusan nya,udara bertasbih  di aliran nya. Dengan gelombang nya ombak bertasbih di jalan nya. Semua telah tahu bagaimana cara menunjukkan tidak ada tuhan selain ALLAH yang maha kuasa.


Keteraturan alam semesta, langit yang membentang tanpa tiang, pergantian siang dan malam, lautan luas membentang, gunung gunung yang menjulang, awan yang membawa air hujan, air yang menumbuhkan tanam-tanaman, proses penciptaan manusia selama sembilan bulan di rahim, binatang-binatang yang menjaga ekosistem dan keteraturan-keteraturan lainya, itu semua menunjukkan bahwa ada dzat yang maha kuasa dan maha sempurna. Dzat yang ke kuasaan-nya tidak ada batasnya. Dzat yang menciptakan itu semua. Dan dzat itu adalah TUHAN pengasa alam semesta. Dan jelas Tuhan itu hanya boleh satu adanya. Tak mungkin dua, tiga, dan seterusnya. It’s infosible”


Sebab, jika tuhan itu lebih dari satu pastilah terjadi ke rusakan di alam semesta ini. Sebab masing-masing akan merasa paling berkuasa. Masing-masing akan memaksakan ke ingingan nya. Mereka akan berkelahi. Misalnya satu menghendaki matahari terbit dari timur sementara yang satu menghendaki matahari terbit dari barat. Terjadilah perseteruan. Dan rusak lah alam.

  

  Ternyata matahari terbit dari arah imur dan tenggelam di barat, dengan sangat teraturnya. Matahari tak pernah terlambat terbit. Matahari juga tak pernah main main, berlari lari ke sana kemari di langit sepert anak kecil bermain bola atau petak umpet. Ia beredar di jalan  yang di tetapkan tuhanuntuknya. Dan selalu tenggelam di ufuk barat tepat padawaktunya. Keteraturan ini menunjukkan, tuhan yang menciptakan alam semesta ini adalah satu. Yaitu Allah’azza wa jalla” tuhan yang maha kuasa.


Tuhan yang menciptakan alam semesta ini, yang tak terbatas kekuasaan-nya itu memang tak mungkin berjumlah lebih dari satu. Sebab se andainya tuhan lebih dari satu, lalu mereka sepakat menciptakan matahari, misalnya. Maka ada dua kemungkinan di sana. Pertama, tuhan yang satu menciptakan, sementara tuhan yang lain berpangku tangan. Tidak berbuat apa-apa. Dengan begitu, bisa berarti bahwa tuhan yang tidak berbuat apa-apa itu tidak lah tuhan yang berkuasa. Sia-sia saja ia jadi tuhan. Sebab, pada saat matahari di ciptakan ia tidak berperan menciptakan nya. Ia menganggur. Sama seperti makhluk yang menganggur. Jadi ia bukan tuhan dan tidak bisa di sebut tuhan yang maha kuasa atas segala hal.


Jika tuhan itu lebih dari satu,bisa saja terbagi pembagian tugas. Ada yang bertugas menciptakan matahri, ada yang bertugas menciptakan bumi, ada yang bertugas menciptakan langit dan seterusnya. Jika demikian, mereka bukan lah tuhan yang maha kuasa. Sebab pembagian tugas itu menunjukkan kelemahan, menunjukkan ketidak maha kuasaan nya. Tuhan sesungguh nya adalah tuhan yang menciptakan dan menguasaai seru sekalian alam. Tuhan yang ilmunya meliputi segala sesuatu dan ia yang memiliki sifat sempurna lagi maha penyayang 

 

   “se andainya pada keduanya ( di langit dan bumi ) ada tuhan tuhan-tuhan Selain allah, tentu ke duanya telah binasa. Maha suci allah yang memiliki  arsy dari apa yang mereka sifat kan”


Aku pun masih tercengan menatap arah laut, matahari yang tinggal sejengkal di ufuk barat. Sebentar lagi matahari akan tenggelam. Warna orange dan kuning ke emasan yang berpancar pada bola matahari menampilkan pemandangan yang luar biasa indah.  Aku pun teringat dengan sabda nabi “sesungguh nya allah itu indah dan mencintai ke indahan” 


“Maasyaaa allah” kata yang sepatutnya di ucapkan untuk seluruh ciptaan allah 


Aku terpesona menikmati detik-detik pergantian siang dan malam yang indah itu. Cahaya mtahari se akan akan masuk di telan oleh laut polewali perlahan mulai gelap.siang se olah olah masuk ke dalam perut malam. Matahari hilang tenggelam. Lalu perlahan bulan datang. “subhanallah”. Siapakah yang mampu mengatur semua ini semua? Siapakah yang mampu me masukkan siang ke dalam perut malam. Seketika azan maghrib berkumandang menjawab segala pertanyaan yang terbenak dalam fikiran ku dengan suara yang lantang dari toa masjid dan menara menara masjid berkumandang kan kata “allahu akbar! allahu akbar!” allah maha besar! Allah maha besar! Yaa hanya allah yang maha besar, hanya allah yang menciptakan seluruh alam semesta ini.


“ tidaklah engkau memperhatikan, bahwa allah memasukkan malam ke dalam siang dan me masukkan siang ke dalam malam dan dia menundukkan matahari dan bulan, masing masing beredar sampai kepada waktu yang di tentukan. Sungguh allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”


Malam mulai membentangkan jubah hitam nya lampu lampu di samping pantai mulai di  nyalakan menambah ke indahan suasana pantai polewali yang begitu indah. Lantas polewali memperlihat kan ke indahan pesonanya di malam hari. Sihir malam nya yang tak kalah indah. Kelap kelip lampu gazebo yang mendapat kan julukan “sang penerang malam” itu bagaikan tebaran berlian yang berkelap kelip.aku pun beranjak dari tempat ku menuju ke masjid melaksanakan panggilan azaan.....


Saat tangan ku hendak menyentuh sepeda motor ku yang hendak mengarah ke masjid,  tiba tiba telfon di saku ku berdering. Aku terdiam sejenak. Dan terus meng stater motor ku “kalau dia ,benar benar perlu, nanti pasti nelpon lagi setelah sholat. apa dia tidak tahu ini saat nya sholat,” lirihku sambil menjalankan motor


Aku merasa tindakkan ku itu sudah benar sembari berfikir bahwa datang nya azan yang memanggil di masjid lebih dulu dari pada datang nya dering telpon. Dan aku harus mendahulukan yang datang terlebih dahulu. Aku harus mengutamakan undangan yang lebih dahulu datang. Apalagi undangan yang lebih dahulu datang itu adalah undangan untuk meraih kebahagian akhirat. “padahal kehidupan akhirat iu lebih baik dan lebih kekal”

     

Saat beranjak pulang dari masjid aku pun bergegas pulang ke rumah tiba tiba aku mengecek telfon genggam ku dan mendapti chat nya yang begitu banyak 


“ heii.. kamu kemana saja? Aku sudah mencari kamu kemana mana? Sudah beberapa kali aku menelfon! Ada hal penting! Ayok kita ketemu sebentar!!! Ghina nyerotos tanpa memberikan ku kesempatan berbicara.


Aku pun menuju ke tempat nya sembari memenuhi panggilan nya. Gadis yang indah nan catik ini berbalut kaos lengan panjang berwarna biru ke kuningan dan rok hitam panjang. Parfum nya yang begitu menancap di hidung ber bau kan buah mawar yang baru di petik bercampur dengan beberapa bunga melati yang menambah ke cantikan pada wanita ini, wajah nya yang putih bulat dengan mata yang idah jernih memancarkan pesona yang mampu menghangatkan aliran darah setiap pemuda yang menatapnya.


Aku pun masih berdiri di hadapanya. entah mengapa  begitu aku mencium parfum yang di pakai oleh gadis ini, aku merasa sesak, jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya dan serasa ada sesuatu yang datang mengaliri tubuh ku.


“loh kok diam za, ayok kita bicarakan di warung sana! Ini penting” dia kembali mengajak ku untuk mengarah ke warung terdekat. Aku mengangguk dan mau tidak mau aku mengikutinya. Sebab ia berada tepat di depan ku.


“nona ghina udah sholat” tanya ku pelan.aku mencoba menguasai diriku yang sesa,at sempat oleng di karenakan tak mampu menatap nya langsung. Aku memanggil nya nona di karenakan kata itu menurut ku lebih sopan dari pada kata mbak atau pun kakak.


“ ahh sholat itu gampang!! Yang penting ini”. Ada tugas penting untuk tuan malam ini. Tugas terakhir. Aku janji” suhut ghina nerocos tanpa rasa dosa karena menggampangkan sholat.

“tu...tugas?”

“ya.”

“untuk saya?”’’

“yahh untuk siapa lagi kalau bukan untuk tuan”?

“tugas dari siapa”

“ya dariku”

“dari nona”

“iya”


Aku menghirup nafas. Detak jantungku mulai stabil. Aku sudah menguasai diriku sepenuhnya. Dengan mimik wajah serius aku berkata!?...


“sebentar non, tugas apa yang harus saya kerjakan apakah itu teramat susah yahh???” tanya kuu


“begini besok pagi akan ada  ulangan tengah semester di kampus, aku kebingungan dalam mengerjakan soal kisi kisi yang telah di berikan oleh bapak dosen.. bisa tidak kamu bantu saya?”suhut sang ghina. Kemudian aku bertanya “bagaimana saya bisa membantu nona” tanya ku ke bingungan 


“yah kamu tinggal meminjam kan saya buku catatan serta beberapa buku bacaan mu kepada saya” sembari berkata lagi “tolong ajari saya yah...”


Ghina meminta dengan nada memelas sambil menangkupkan ke dua tangan nya di depan hidungnya. Gadis ini benar benar memelas di hadapan ku. Melihat wajah nya yang memelas aku pun luluh.


“ baiklah akan saya bantu se bisa saya. Tapi sebelum membantu nona ghina saya mau meminta izin ke pada orang tua untuk telat pualng.”

“sekarang”

“ya sekarang”

“ya sudah silahkan”

“iyya iyya” sambil ku buka hp ku dan menelfon ke orang tua agar tak khawatir


Kami pun belajar bersama, tepat beberapa jam kami belajar bersama dan mungkin sang ghina sudah mengerti dengan soal kisi kisi tersebut. Tak terasa malam pun di lalui bersama dan tugas ku pun selesai.


Di penghujung malam setelah kami berpisah di kedai itu. Aku kembali mengecek telfon genggam ku dan mendapati sang nona sedang online.. dan dia pun mengirimi ku sebuah pesan

“impan tuan apa?/cita cita tuan apa????”

“kira kira apa non?? Coba tebak”

“mm.. mungkin mendirikan pesantren atau mendirikan skolah gratis”

“salah”

“terus apa”

“jadi orang yang paling kaya di sulawesi”

“wow... keren, tak ku duga tuan punya impian se gede ituu.. impian yang bahkan aku sendiri tak dapat memikirkan nya. Gila!!! Boleh... bolehh! Kali ini aku salut dengan tuan”


Se kali kali dia bertanya kepada ku 


“gadis polman cantik cantik yahh. Langsing langsing.”

“iya”

“tapi saya lihat kalau sudah jadi ibu ibu kok gemuk gemuk sekali yah”???

“iyya setahu saya memang mayoritas perempuan perempuan ketika sudah bersuami itu tidak memperhatikan bentuk tubuh nya lagi dia lebi fokus pada anak dan suaminya.. makanya mereka gemuk gemuk dan konon kata orang tua ketika seorang istri gemuk itu menandakan suaminya meng sejahterakan istri..”

“ ngomong ngomong, apa tuan punya mpian cepat menikah????

“hmmm iyyah” jawabku 

“ punya kenalan cewek atau dekat dengan cwek”tanya nya

“hmmm iyyah” jawab ku 

“ cantik” 

“owh jelas”

“wow tak ku sangka. Ternyata Tuan  juga pemuda yang punya selera tinggi . eh tuan jujur yah..kalaau gadis sepert ku menurut tuan cantik tidak??”


Muka ku memerah membaca teks dari dia. Andaikan ada orang yang melihat nya pasti dia akan tertawa melihat perubahan wajah ku yang memerah. Namun ke adaan malam itu menutupi perubahan wajah ku. Aku samaa sekali tidak menduga akan medapatkan pertanyaan seperti itu. Tiba tiba rasa tinggi hatiku muncul. Aku tidak mau mengakui begitu saja ke cantikan dari nona ghina ini. Aku tak ingin terlalu menyanjung nya sebagaimana orang lain menyanjung sang wanita idaman ini .

“ kok tidak di balas? Bagaimana tuan, orang seperti aku ini menurut tuan cantik tidakk??” ghina kembali mengulangi pertanyaan nya.

“ bilang aja cantik! Gitu aja kok mikir za!” suara benak ku yang kunjung berbaur dengan perasaan 

Namun di satu sisi aku berfikir bahwa ketika aku menyanjung nya maka tidak akan ada beedanya aku dengan laki laki di luar sana 

Aku pun menjawa “tidak” sambil tersenyum . aku lalu memandang bulan yang berinar terang di atas langit malam. Purnamaa itu se akan akan berbisik dan tersenyum kepada ku. Bersama dengan ki lauan bintang bintang. Aku tak mahu tahu apa perasaan ghina pada saat itu yang penting ke puasan diriku dan perasaan menang atas apa yang ku bicarakan

“ ahh, kau tidak jujur itu tuan! Ayok jujur sajalah!! PROTESNYAA 

Aku pun mulai tersenyumm. Dan diam . cukup dengan diam aku sudah merasa menang. Dan ghina pun ikut diam ia belum menemukan kata kata yang tepat untuk di ungkapkan kepada ku . maka ia memilih diam. Dan percakapan kami pun di berhentikan mengingat waktu yang sudah larutt malam....


Setelah percakapan kami pada malam hari aku pun terbangun dari peristirahatan ku.Aku bangun dua puluh menit sebelum azan subuh berkumandang. Aku masih mempunyai kesempatan buang hajat dan sikat gigi.setalah itu mengambil air wudhu. Aku pun teringat belum melaksanakan sholat witir. Aku bergegas menyempatkan diri untuk melaksanakan sholat witir 3 rakaat.

Setelah melaksanakan sholat witir aku langsung bergegas ke masjid untuk mengerjakan sholat subuh. Pelukan udara yang begitu dingin se akan akan mengajak ku untuk kembali ke tempat peristirahatan sambil berselimutkan kasur hangat. Namun semua itu harus di lawan mengingat panggilan azan yang berbunyikan asholaatu khairum minannaum__assholaatuu khairumm minannaum

“Sholat lebih baik dari pada tidurr” se olah olah suara panggilan ini di pertunjukkan kepada ku.

Setelah mengerjakan sholat subuh secara berjama’ah aku pun menyempatkan diri mengecek telfon genggam ku.tak lama kemudian suara dering ponsel berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Aku mencoba melihat nya, panggilan ini tak lain dan tak bukan adalah panggilan dari nona ghina

        “assalamualaikum tuan” sahut nya di awal percakapan 

“waalaikum salam warohmatullahi wabarokatu” jawab ku sambil merasa bingung 

       “tuan!! Bisa kah saya meminta tolong lagi?? Plisss!!

“hmmmm apa lagi?yang bisa saya bantu”

        “bisa tidak saya meminjam buku tuan”

“buku yang mana”tanya ku kebingungan 

         “buku yang biasa tuan baca” jawab nya lagi 

Aku pun memberi tahunya bahwa buku kegemaran ku adalah sirah nabawiah

         “nah itu saja tuan”

Semenjak kejadian malam itu, ghina sering mengajak ku untuk berdiskusi mengenai pembelajaran di kampus, sembari meminjam buku dari ku, untuk menambah wawasan kataya 

Aku pun meng iyya kan hingga tak terasa kami semakin hari semakin dekat dan menjadi rival dalam belajar 

Prinsip nya simpel “di kelas kita rival di luar kita................” aku merasa terhormat bisa dekat dengan dia meskipun sebagai rival atau pun yang lain nya sebab mungkin di hatiku telah timbul beberapa buih buih asmara 

Bahasa keren nya aku mencintainya....................,

your advertise here

This post have 0 comments


EmoticonEmoticon

Next article Next Post
Previous article Previous Post